Wednesday, 24 June 2015

Bella Sophie Kesepian

Bella Sophie Kesepian


 Sejak puasa pertama hingga hari ke enam, Bella Sophie belum merasakan nikmatnya berpuasa bersama suaminya, Suryono, yang berdomisili di Papua.
"Suami aku belum pernah datang dari puasa pertama . Ya, ikhlas aja, terima saja," kata Bella ditemui di pusat perbelanjaan di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/6/2015).
Bella mengaku kesepian saat berpuasa tanpa ada orang yang dicintai. "Pasti kesepian, cuma di samping itu saya ada orang-orang yang aku cintai kayak adik aku dan keluarga aku."
Mantan kekasih Adjie Pangestu itu awalnya akan mengunjungi Suryono di Papua pada hari ini, 24 Juni. Namun, agenda berubah karena justru Suryono yang akan mendatangi Bella di Jakarta.
"Lusa (25 Juni) akan datang, aku tanya ke dia suka makan apa, mau makan apa. Paling saya masakin yang nggak ribet-ribet lah," ujar dia.

5 Orang yang Sukses Membohongi "Lie Detector"

Dari pembunuh berantai hingga mata-mata.

 Lie detector atau alat pendeteksi kebohongan hingga saat ini menjadi salah satu perangkat yang diandalkan untuk membantu mengungkap sebuah kasus kejahatan. Lie detectorpulalah yang dipakai kepolisian untuk menguji kebenaran keterangan dari Agus, tersangka pembunuh Engeline Margriet Magawe (Angeline), bocah kelas 2 SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, Bali.
Berdasarkan catatan sejarah, perangkat yang juga dinamakan Polygraph itu sudah berulang kali berhasil menjerat tersangka kriminal atau mata-mata. Namun, tak jarang pula, penjahat kelas kakap atau agen spionase berhasil mengakali alat ini dan lolos dari tangan hukum.
Berikut ini adalah 5 orang yang sukses mengecoh polisi berkat kepiawaiannya menyiasati lie detector.
Gary Ridgway
Lelaki yang dikenal dengan julukan Green River Killer ini adalah salah satu pembunuh yang sukses membohongi lie detector pada tahun 1984 silam. Pembunuh berantai yang menghabisi nyawa 49 orang itu lolos dari tes kebohongan yang dilakukan oleh polisi dan FBI.
Bertahun-tahun kemudian, atau tepatnya pada tahun 2001, ia baru ditangkap kembali dan mengaku bersalah setelah polisi menemukan DNA Gary di salah satu mayat korbannya. Selama bebas, Gary sudah menghabisi tujuh orang perempuan lainnya.
Aldrich Ames
Lelaki bernama lengkap Aldrich Hazen Ames ini dikenal sebagai agen Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) yang merangkap sebagai mata-mata Uni Soviet dan Rusia.
Berawal dari kebocoran informasi intelijen, Ames akhirnya dijadikan salah satu tersangka. Hebatnya, Ames berhasil mengecoh uji kebohongan dengan polygraph, bahkan sampai dua kali, yakni pada tahun 1986 dan 1991.
Pada mulanya, Ames khawatir tidak lolos. Berbekal pesan dari KGB, badan intelijen Uni Soviet, Ames sukses mengakali tes tersebut.
Ames, yang akhirnya divonis bersalah dalam kasus pengkhianatan terhadap Amerika Serikat, mengungkap bagaimana dia mengecoh lie detector.
"Tidak ada sihir. Kepercayaan diri adalah kuncinya. Kepercayaan diri dan hubungan dekat dengan staf penguji," kata Ames.
Ana Belen Montes
Ana adalah mantan analis senior di Defense Intelligence Agency (DIA), Amerika Serikat. Ia didakwa memberkan informasi rahasia Amerika Serikat kepada pemerintahan Kuba.
Sempat lolos dari uji kebohongan, Ana akhirnya divonis 25 tahun penjara pada tahun 2002.
Leandro Aragoncillo
Leandro merupakan mantan analis intelijen Biro Penyidik Federal Amerika Serikat (FBI) yang juga pernah lolos tes kebohongan. Mantan anggota Korps Marinir AS keturunan Filipina itu akhirnya dinyatakan bersalah mencuri informasi rahasia negara dan membocorkannya kepada pemimpin oposisi Filipina.
Karel Koecher
Lelaki kelahiran Cekoslowakia ini disusupkan badan intelijen Cekoslovakia ke Amerika Serikat pada tahun 1965 karena keahliannya berbahasa Inggris. Setelah beberapa tahun non-aktif, Karel dipekerjakan sebagai penerjemah bahasa di Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA).
Fasih sejumlah bahasa negara Eropa Timur, Karel dipercaya CIA untuk menerjemahkan dokumen-dokumen rahasia. Tak pelak, ia jadi sumber utama informasi bagi badan intelijen negaranya, juga Uni Soviet.
Kedok Karel terbongkar, namun ia sempat berhasil lolos dari uji polygraph. Tapi, FBI lebih jeli, dan Karel pun ditangkap pada tahun 1984.
Dibebaskan lewat sebuah skema pertukaran tawanan, Karel pulang ke Cekoslowakia dan disambut sebagai pahlawan di negaranya.

Perempuan Ditemukan Meninggal dengan Mata Menatap Ponsel

Sebelum meninggal, si perempuan mengakses sebuah situs internet.


Seorang perempuan di Zhejiang, Cina, ditemukan meninggal di atas tempat tidur. Anehnya, saat ditemukan, mata si perempuan dalam keadaan masih menatap telepon genggam.
Lansiran Nanyang Siang Pau, perempuan tersebut bernama Dong Bing. Perempuan berusia 27 tahun itu diketemukan masih menggenggam ponselnya.
Berdasarkan penyelidikan, sesaat sebelum meninggal dunia, Dong Bing sedang membuka TaoBao, situs toko online terbesar di Cina, pada smartphonenya.
Dokter menduga, Dong meninggal dunia akibat serangan jantung. (Asia One)

Ketika Gadis-gadis Berbikini Berjualan Bubur Hangat

Strategi promosi gila yang dilakukan sebuah restoran di Negeri Tirai Bambu.

Ada banyak cara untuk mempromosikan sebuah restoran yang baru saja dibuka. Sebuah restoran penjual menu bubur di Shenyang, Provinsi Liaoning, Cina, memilih cara yang cukup ekstrem untuk memperkenalkan dagangannya kepada khalayak ramai.
Bukan dengan diskon atau promo beli satu porsi gratis satu porsi yang biasa dipakai restoran kebanyakan, restoran bubur ini mempekerjakan pelayan perempuan dan laki-laki yang berbusana tak lazim. Alih-alih mengenakan seragam bagus dan rapi, para pelayan didandani dengan pakaian minim.
Restoran ini memang benar-benar nekat. Bagaimana tidak, para pelayan perempuannya didandani dengan bikini super mini, sementara pelayan laki-lakinya diminta bertelanjang dada.
Restoran baru ini terletak di distrik Tiexi, Kota Shenyang. Menu andalan mereka adalah bubur. (Shanghaiist)

Negara Ini Pakai Cara Aneh Kampanye Pendidikan Seks Anak Muda

Norwegia kampanye penggunaan kondom pakai kostum 'penis raksasa'


Latest News
 Khawatir dengan penyakit menular seksual seiring dengan makin banyaknya anak muda ‘bercinta’ tanpa menggunakan kondom, sebuah yayasan di Norwegia punya cara cukup sinting untuk berkampanye pencegahan.
Mereka menyewa tenaga pelajar dan mahasiswa menggunakan kostum penis raksasa untuk berkeliling dan mendekati sejumlah pasangan di taman-taman.
Mereka memperagakan penis yang ejakulasi dengan menembakkan bom kertas metalik dari sebuah lubang kostum penis di atasnya.
Philip van Eck (19), yang mendapat pekerjaan sebagai ‘penis rakasasa’ menyebutnya sebagai hal yang unik dan bisa menarik perhatian agar pasangan menggunakan kondom dan bahaya penyakit menular seksual.
Dia terpilih menjadi salah satu pengguna kostum karena tinggi badannya yang lebihd dari 170 sentimeter.
“Kupikir ini sesuatu yang lucu dan menggelikan,” katanya.
“Kalau saya bisa melakukan hal baik untuk orang lain, hanya menjadi penis, maka tidak ada yang lebih baik dari itu,” ujar Philip lagi.
Kampanye ini snegaja difilmkan dan dalam sekejap mendapat perhatian luar biasa di Norwegia.
“Tiba-tiba, sejumlah orang mau menyentuh penis dan berfoto, saya hampir merasa seperti dilecehkan,” serunya sambil berguyon.
Seperti dilansir dari Dailystar, penggunaan kondom di Norwegia sangat rendah dibandingkan dengan negara tetangganya Swedia, Denmark dan Finlandia.
“Seks seharusnya menyenangkan, menarik dan sedikit nakal. Kami ingin kampanye juga merefleksiakan hal itu,” kata Pernile Berg dari agensi iklan yang ikut terlibat dalam kampenye itu.